Sabtu, 07 September 2013

CLINICAL PATHWAY

Clinical Pathway adalah suatu cara atau metode untuk mengambarkan suatu aktivitas pelaysnan di RS,melalui clinical pathway kita bisa mengetahui aktivitas pelayanan setiap harinya serta biayanya,dalam clinical pathway ini kita juga bisa mengetahui rencana pelayanan, misalkan pasien usus buntu dirawat di rs wiyung sejahtera rencana biaya 6 juta dari masuk rs sampai pulang,dirawat selama 3 hari,obat obat dan lab apa saja setiap hari,sehingga rs akan sangat mudah melakukan pengendalian mutu dan biaya.
Menghadapi era BPJS setiap Rs harus memiliki clinical pathway karena pemerintah lewat BPJS akan menerapksn INA CBG untuk mengendalikan biaya klaim,misalkan jika peserta BPJS operasi usus buntu di rs wiyung sejahtera akan diganti senilai 4 juta jika rumah sakit wiyung sejahtera punya clinical pathway usus buntu 6 juta rs akan rugi 2 juta setiap operasi usus buntu.
Maka dari itu RS harus memiliki panduan yang disepakati bersama mulai managemen rs,dokter operator,dan pihak terkait pelayanan,panduan ini disepakati dalam clinical pathway misalkan jika ada peserta BPJSoperasi di rs wiyung sejahtera biasanya honor dokter sebesar 2 jura disepakati menjadi 500 rb agar ada margin keuntungan dengan tarif INA CBG yg sudah di tentukan BPJS,penyusunal clinical pathway sebenarnya sangat simple tinggal mengumpulkan data rs berapa operasi X rata ratanya

Rabu, 05 Juni 2013

PEMIMPIN

Pemimpin adalah orang yg memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang/sekelompok orang lain, tanpa mengindahkan bentuk alasannya, (hamhiel dan coons). Menurut beberapa penulis, kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi.

SYARAT OK

Ruang Operasi Rumah Sakit merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam penyelenggaraan pelayanan medik di sarana pelayanan kesehatan. Ruang Operasi adalah suatu unit khusus di rumah sakit yang berfungsi sebagai daerah pelayanan kritis yang mengutamakan aspek hirarki zonasi sterilitas. Oleh karena itu kegagalan dalam pembedahan jangan sampai disebabkan oleh faktor perencanaan dan perancangan fisik bangunan dan utilitasnya yang tidak memenuhi persyaratan teknis.

Metode Pengendalian Mutu

Metode Pengendalian Mutu RS berdasarkan keinginan dan harapan pasien

A. HARAPAN PASIEN RUMAH SAKIT

Seringkali para manager lebih suka mengukur kepuasan pelanggan untuk menaksir penampilan organisasinya dari pada merencanakan strategi nilai, mempelajari kebutuhan dan keinginan pelanggan atau mengukur mutu produk. Tingkat kepuasan pelanggan dapat diukur dengan membandingkan kesesuaian antara harapan/ keinginan dan pengalaman yang didapat mereka seperti dalam teori The Expectancy Disconfirmation Model yang dikemukakan oleh Supranto (1997), sebagai berikut:

TIGA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MEKANISME PELAYANAN

Ada 3 aspek yang harus diperhatikan dalam mekanisme pelayanan, yaitu :
1. Ketersediaan pelayanan
Mekanisme pelayanan tidak selalu tersedia untuk setiap saat. Misalnya dalam pertunjukan bioskop, loket penjualan karcis masuk hanya dibuka pada waktu tertentu antara satu pertunjukan dengan pertunjukan berikutnya. Sehingga pada saat loket ditutup, mekanisme pelayanan terhenti dan petugas pelayanan (pelayan) istirahat.

PERMENKES KLINIK

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 028/MENKES/PER/I/2011
TENTANG
KLINIK
 

Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan (perawat dan atau bidan) dan dipimpin oleh seorang tenaga medis (dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau dokter gigi spesialis).

Peningkatan Mutu Rumah Sakit Pelayanan Mutu Rumah Sakit

Rumah Sakit mempunyai program peningkatan mutu internal dan eksternal untuk mengevaluasi seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan bagi pasien.
1. Program Peningkatan Mutu Internal dilakukan dengan metode dan teknik yang ditetapkan oleh Rumah sakit, misalnya;
  • Review dokumen rekam medis,
  • Audit medis,
  • Patient safety,
  • Observasi kinerja klinik atau wawancara/ kuisioner dengan staf dan pelanggan
2. Program Peningkatan Mutu Eksternal dapat dilakukan melalui akreditasi, ISO dan lain-lain. Untuk Rumah Sakit kelas C diwajibkan untuk terakreditasi 5 pelayanan, untuk Rumah Sakit kelas B diwajibkan terakreditasi 12-16 pelayanan dan untuk Rumah Sakit kelas A diwajibkan terakreditasi 16 pelayanan.